Kamis, 28 Mei 2009

Lagu Buat Anak-anak Kita

Senang sekali mendengarkan anak-anak kita menyanyikan sebuah lagu, rasanya bangga banget jika anak kita tampil menyanyi di panggung, pentas ataupun hanya di acara keluarga. Nah permasalahannya sekarang adalah, bahwa sekarang ini jarang banget lagu anak-anak yang bisa dinyanyikan oleh anak-anak kita. Anak-anak kita menyanyikan lagunya orang dewasa.

Lagu orang dewasa yang dinyanyikan anak-anak kita itu terkadang terbawa ke dalam memori mereka yang masih anak-anak, sehingga mereka akan mengikuti pola pikir orang-orang dewasa.Mulai dari lagu bertemakan percintaan, nafsu, sampai tema selingkuh yang mulai "meracuni" anak-anak sekarang. Padahal, bisa jadi mereka menyanyikan tanpa mengerti apa arti lirik dari lagu itu. Sehingga, hal itu tidak baik bagi psikologi dan perkembangannya.

Menurut psikolog Tika Bisono MpSi, saat ini lingkungan yang membentuk seseorang sudah salah kaprah. Akibatnya, banyak anak kecil yang menyanyikan lagu dewasa padahal sangat tidak baik untuk perkembangan psikologinya.

"Sebaiknya lagu orang dewasa itu jangan diberikan kepada anak, tapi pilih lagu yang disesuaikan dengan tingkatan usia masing-masing anak. Sehingga tuntutannya dan umpan baliknya pun berbeda," ungkap psikolog yang dekat dengan dunia remaja itu.

Meski demikian, sambung Tika, pada dasarnya meski dalam lingkungan sekitar sudah salah kaprah untuk membentuk perkembangan anak. Namun, orangtua turut andil besar dengan menjadi suri tauladan bagi buah hati, untuk memberikan pendidikan yang tepat bagi mereka.

"Meski banyak lagu-lagu khusus untuk orang dewasa yang saat ini selalu tampil di layar kaca, orangtua harus memperkenalkan lagu-lagu lain. Terutama lagu anak yang memang cocok untuk mereka," imbuhnya.

Menurutnya, dalam memberikan pendidikan menyanyi pada anak pun dapat dilihat pada usia masing-masing anak. Artinya, pada anak yang berusia empat tahun atau 12 tahun, akan berbeda.

"Misalnya untuk anak-anak berusia tiga-lima tahun masih bisa menyanyikan lagu Balonku, Bintang Kecil atau Topi Saya Bundar. Tetapi untuk anak usia 6-12 tahun sudah berbeda lagi sesuai dengan usianya," tuturnya.

Meski demikian, lanjutnya, orang dewasa juga bisa menyanyikan lagu dewasa pada anak. "Tapi dengan konteks bahwa lagu yang dinyanyikan itu memang benar-benar lagu pendidikan yang banyak memberi pengetahuan untuk anak," papar duta kampanye "Tangani Tepat Demam pada DBD Anak" itu.

Jadi, meskipun memang lirik lagunya untuk orang dewasa, tetap dapat disosialisasikan pada anak. Bagaimana, sudah menerapkannya pada buah hati tercinta?

Barangkali masing ingat saat ada heboh susu yang mengandung melamik...kita rasanya aware dan menjaga betul agar anak-anak kita tidak meminum susu yg teracuni begitu. Atau, kita kadang resah menerima daftar obat2an untuk anak, yang mengandung bahan berbahaya. Kita akan sangat menjaga betul agar anak-anak kita tidak teracuni obat2 itu...

Jadi sepertinya lagu dengan lirik berisi "racun" (lirik yang tidak sesuai untuk anak-anak), sama berbahayanya dengan contoh2 diatas. Cuma kadang kita suka menyepelekan hal tersebut, walau tentu terserah cara masing2 orang tua menganggapnya....
Lirik tersebut lambat laun akan meracuni fikiran anak kita, persis sama berbahayanya dengan racun sesungguhnya. Yang berbeda hanya subject yang diracuninya. Rasanya patut kita berupaya semaksimal mungkin agar kita anak2 kita tidak kena "racun" lirik2 tersebut....persis seperti kita berupaya agar anak2 kita tidak memakan bahan makanan berbahaya.

Saya sendiri sebagai seorang ibu agaknya sulit ya untuk berusaha supaya anak-anak tidak selalu menyanyikan lagu untuk orang dewasa, karena lagu-lagu tersebut selalu ada dimana-mana, dan para orang tua sekarang begitu bangganya denga anak-anak yang pandai menyanyi lagu-lagu tersebut.Yang harus menjadi perhatian juga adalah minimnya lagu-lagu khusus anak-anak. Lagu-lagu tersebut jarang diekspose oleh media, musisi jarang ada yang menciptakan lagu khusus anak-anak. Lagu anak-anak yang lama tidak populer lagi.
Yah sekarang tinggal bagaimana kita para orang tua memberi pengertian dan selalu mendampingi anak-anak kita.

1 komentar:

  1. saya sependapat dengan pemaparan pendapat di atas, terlebih mengenai efek yang ditimbulkan dari lagu yang bukan untuk anak-anak. media, khususnya televisi yang amat sering menayangkannya. dengan frekuensi yang amat sering akan penayangan lagu yang bukan untuk anak-anak secara tidak sadar akan menanamkan apa yang ada dalam lagu tersebut.
    o iya mba saya boleh tahu tidak sedikit banyak mengenai Tika Bisono MpSi,
    mungkin dari segi teori atau informasi lainnya.

    TKS,be a great supermom.

    marison
    kompor_jon@yahoo.com

    BalasHapus