Kamis, 28 Mei 2009

Pendidikan seks bagi anak-anak, penting!

Pendidikan seks bagi anak-anak dalah penting. Jaman sekarang tidak sama dengan jaman dulu. Ketika seseorang bertanya kepada saya, bagaimana jika nanti di sekolah menengah anak-anak anda menonton vcd porno atau gambar-gambar porno. Saya menjawab bahwa hal itu mungkin sangat tidak bisa dihindari, karena lingkungan yang membuat demikian. Tetapi yang terpenting adalah pendidikn bagi mereka. Pendidikan anak-anak yang akan berperan dalam hal ini. Bagaimana kita memberikan pendidikan kepada mereka, dalam arti pendidikan ilmu dan pendidikan tentang seks itu sendiri. Saya kira kita tidak akan berhasil jika kita hanya melarang mereka menonton vcd porno atau gambar-gambar porno, itu tidak akan bisa terhindari, karena jaman seperti ini. Tetapi dengan memberikan pendidikan kepada mereka, kalau bisa sejak dini atau anak-anak, mereka akan tahu bagaimana menerima hal-hal semacam itu, dan bisa memikirkan sendiri mana yang baik dan buruk. MEMBAHAS masalah seks pada anak memang tidak mudah. Namun, mengajarkan pendidikan seks pada anak harus diberikan agar anak tidak salah melangkah dalam hidupnya.

Menurut Dr Rose Mini AP, M Psi seorang psikolog pendidikan, seks bagi anak wajib diberikan orangtua sedini mungkin. "Pendidikan seks wajib diberikan orangtua pada anaknya sedini mungkin. Tepatnya dimulai saat anak masuk play group (usia 3-4 tahun), karena pada usia ini anak sudah dapat mengerti mengenai organ tubuh mereka dan dapat pula dilanjutkan dengan pengenalan organ tubuh internal," papar almamater Universitas Indonesia ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Rabu (20/2/2008).

Menurutnya, pendidikan seks didefinisikan sebagai pendidikan mengenai anatomi organ tubuh yang dapat dilanjutkan pada reproduksi seksual. Dengan mengajarkan pendidikan seks pada anak, menghindarkan anak dari resiko negatif perilaku seksual. Karena dengan sendirinya anak akan tahu mengenai seksualitas dan akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, dan adat istiadat, serta kesiapan mental dan material seseorang.

"Pengenalan seks pada anak dapat dimulai dari pengenalan mengenai anatomi tubuh. Kemudian meningkat pada pendidikan mengenai cara berkembangbiak makhluk hidup, yakni pada manusia dan binatang. Nah, kalau sudah tahu, orangtua dapat memberi tahu apa saja dampak-dampak yang akan diterima bila anak begini atau begitu," ucap wanita ramah ini.

Salah satu cara menyampaikan pendidikan seksual pada anak dapat dimulai dengan mengajari mereka membersihkan alat kelaminnya sendiri.

"Ajari anak untuk membersihkan alat genitalnya dengan benar setelah buang air kecil (BAK) maupun buang air besar (BAB), agar anak dapat mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Pendidikan ini pun secara tidak langsung dapat mengajari anak untuk tidak sembarangan mengizinkan orang lain membersihkan alat kelaminnya," papar wanita yang akrab disapa Rose.

Masih menurutnya, cara menyampaikan pendidikan seksual itu pun tidak boleh terlalu vulgar, karena justru akan berdampak negatif pada anak. Di sini orangtua sebaiknya melihat faktor usia. Artinya ketika akan mengajarkan anak mengenai pendidikan seks, lihat sasaran yang dituju. Karena ketika anak sudah diajarkan mengenai seks, anak akan kristis dan ingin tahu tentang segala hal.

"Kalau di luar negeri biasanya para orangtua dikasih buku panduan mengenai pendidikan seks agar mereka dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan anak. Sementara di Indonesia, karena belum ada, maka sebaiknya para orangtua sigap dengan mencari informasi mengenai seks di internet, buku bacaan atau majalah," pungkasnya.

Jadi akhirnya, kita tetap sebagai orang tua adalah yang terpenting memberikan pendidikan sebaik-baiknya kepada anak-anak kita, bagaimana seharusnya yang perlu dilakukan. Jaman sudah berubah, larangan, nasehat dan perkataan tidak akan mampu membendung mereka untuk melakukan hal-hal yang tabu, tetapi dengan pendidikan akan membuat mereka mengerti mana yang baik dan mana buruk, mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar